Sabtu, 11 Juni 2011

Perawat Jaga Ruang UGD? Sepertinya Bukan

Kenalkan, aku Wahyu. Ini postingan pertamaku. Pengalaman misteri ini kudapatkan saat praktik profesi keperawatan di ruang UGD salah satu puskesmas di kabupaten Malang.

Ini adalah hari pertamaku berdinas di puskesmas ini dan kebetulan aku berdinas malam bersama salah seorang teman sekelompok. Aku datang lebih awal, dan setelah memberikan operan tugas kepadaku di ruang UGD, teman-teman yang dinas sore akhirnya pulang. Mereka juga berpesan bahwa perawat ruang UGD yang dinas sore sudah pulang, tapi yang dinas malam belum datang. Jadi kalau nanti ada pasien, aku diminta berkoordinasi dengan bidan jaga. Karena di puskesmas ini unit yang tetap buka selama 24 jam adalah ruang UGD dan kamar bersalin.

Saat menyimpan tas dan jaket di loker yang berada di aula puskesmas yang kebetulan bersebelahan dengan ruang UGD, terdengar suara dering telepon dari kamar bersalin. Bidan jaga melambaikan tangannya padaku. Aku berlalu mendekatinya. Beliau bertanya apakah perawat UGD sudah datang, kugelengkan kepalaku. Aku kembali ke aula saat beliau meletakkan gagang telepon.

Kuputuskan untuk duduk di kursi plastik dekat loker sambil menunggu temanku. Jam tanganku menunjukkan jam 9.20 saat dia berjalan setengah berlari menghampiriku dan membungkukkan badan meminta maaf. Jari telunjukku menunjuk loker di belakangku. Dizka paham dan langsung menyimpan barang-barangnya di sana.

Tak lama setelah itu, Dizka masuk ke ruang UGD. Aku tidak buru-buru ikut karena masih membalas pesan singkat. Saat sedang berkonsentrasi menekan tombol di ponsel, lamat-lamat kudengarkan temanku itu seolah-olah sedang mengobrol dengan seseorang di dalam ruang UGD. Kutolehkan kepalaku ke belakang mencari sumber suara. Posisi meja perawat yang berada dekat dengan pintu masuk dari aula dan menghadap bed pasien mengijinkanku melihat Dizka yang tengah menghadap ke meja dan mengangguk-anggukkan kepalanya. Meja perawat tersebut juga tertutup tirai terlipat, jadi aku tidak bisa melihat lawan bicaranya.

Aku seketika mengernyitkan dahi karena penasaran bercampur heran. Perlahan kuturunkan kepalaku mendekati lantai. Kupusatkan perhatian mengintip kolong meja dari bagian bawah tirai yang menggantung 30cm di atas lantai untuk sekedar meyakinkan diri bahwa memang ada orang yang duduk di belakang meja. Jantungku seolah berhenti sejenak saat yang kutemukan hanya ruang kosong gelap di bawah meja.

Kubetulkan posisi dudukku saat Dizka menghampiriku. "Ibu perawatnya aneh banget sih? Aku minta maaf gak digubris", Dizka menjelaskan kondisinya. Aku mengernyitkan dan mengangkat kedua alisku sambil memasang tampang prihatin, "Diz, perawatnya belom datang".

Seketika mata Dizka terbelalak mendengar responku. Dia perlahan menoleh ke belakang. Dengan langkah perlahan dia menggamit tanganku masuk ke ruang UGD. Sepi. Kami beringsut ke ruang tidur petugas, juga kosong. Di depan ruang UGD pun demikian, tidak ada orang sama sekali.

Dengan muka pucat Dizka bertanya hampir berbisik, "Terus gue barusan ngomong sama sapa, Yu?"

posted by : Cerita Misteri

Tidak ada komentar: