Senin, 28 Februari 2011

Cerita Mengharukan (kisah seorang kakak dan adik)


Sebuah Kisah untuk kita renungkan dan jadikan motivasi.
Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.
Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.
Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.
Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. ” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.”
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai
ke tahun ketiga (di universitas).
Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana! “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga!
Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!”
Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan
sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.
Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!”
“Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.”
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.
Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita

Kisah Mengharukan Seorang Anak Dengan Ayahnya


Kisah Mengharukan Seorang Anak Dengan Ayahnya

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.

Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
"Kok, belum tidur ?"
sapa Andrew sambil mencium anaknya. Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku nunggu
Papa pulang. Sebab aku mau Tanya berapa sih gaji Papa ?"
"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja
sekitar 10jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.

Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?"
Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju
kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya."Kalo satu hari Papa dibayar
Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong" katanya.

"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew. Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali
bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?"

"Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".
"Tapi Papa..."
Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar
tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak
pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, "Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah.
Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew

"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah
menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".

"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi.. karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan anaknya.

"Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya"

Kisah Cinta Seorang Anak


Ditulis oleh Cristine Wili

Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,
wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,
memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini
memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain
saja.
Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya
membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun
melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya
menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga
Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan
membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa
stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu
melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu
menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal
dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi
semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya
mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya
pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang
sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya
tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar
hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak
kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia
Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat
buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah
sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah
berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah
perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi
yang mengingatnya.

Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti
sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari
betapa jahatnya perbuatan saya dulu.tiba-tiba bayangan Eric melintas
kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric. Sore
itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad
dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang
sebenarnya terjadi?”

“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal
yang telah saya lakukan dulu.” aku menceritakannya juga dengan
terisak-isak. Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah
memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis
saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.
Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari
hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya
tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric…

Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada
sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya
mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali
potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan
Eric sehari-harinya. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap
sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.
Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala
ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal
dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”
Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10
tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus
menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega,
saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya.
Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah,
namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan
yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis
setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama
Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji
kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…”

Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan…
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!”
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric
telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya
sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan
di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut
apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya
ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari
belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang
lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.”


Read more: http://www.resensi.net/kisah-cinta-seorang-anak/2008/05/#ixzz1FGXZCrCk

Minggu, 27 Februari 2011

mop papua "belajar membaca"

klo loe maw ketawa ,,, nnton nie video,,, dijamin puas ,, nd loe bakalan ketawa ampe mulut bebusa ,, hehe

Hantu Penggemar Bola

published by 
Gw mo share juga nih kisah nyata yang gw alamin sendiri.

Kejadiannya pas taon 1988, didaerah pedalaman Sumatra. Waktu kejadiannya PAS banget semifinal piala eropa Belanda Vs Jerman (kalo yang penggemar bola pasti tau kronologis pertandingannya).

Kakak gw yang waktu itu kelas 5 sd lagi gila2nya ntn bola, sedangkan gw belom tertarik nonton bola. dia maksain gw untuk nonton pemaen kulit item gondrong yang jago (Ruud Gullit ternyata..) mungkin jamnya sekitar jam 2an pagi.

Pas itu terjadi pelanggaran dikotak penalti Belanda, Jerman dapet penalti, Lothar Matheus eksekusi.. n GOOOOLL 1-0 buat jerman, pas itu yang justru bersorak suara cowo dewasa seperti raksasa ketawa, arah suara pas diatas kami. Gw denger sejelas2nya gol terjadi. Bokap gw ga dirumah (kerja lapangan) nyokap lagi shift malem di rumah sakit. Laki2 yah cuma kami berdua (n masih anak2) dirumah itu. Gw ga berani liat keatas, kakak gw sialannya pura2 ga denger karena asik nonton tu pertandingan.

Akhirnya gw nangis gede2 ketakutan minta tidur. Kakak gw kesel n akhirnya nemenin ikut tidur. Gw bilang gw denger suara org ketawa, kakak gw bilang itu suara ayah yang nakutin kita. Padahal secara logika ga mungkin bokap gw terbang diatas ruangan sambil ketawa, n lagian bokap kan lagi kerja dilapangan pas malem itu.

Pagi2 pas sarapan, kakak gw nanya, ayah mana? trus mba yang kerja dirumah bilang, "belom pulang.. kan ada kerjaan tadi malem dipanggil kantor". Baru kakak gw pucat.. itu suara hiiiyy. Secara rumah dinas keluarga bekas peninggalan Belanda, jadi atapnya tinggi2, suara menggema kalo ada yang berbicara diruangan.

Walau tu kejadian dah 20 taon yang lalu, gw masih terbayang suaranya ga lupa..

Ketemu Mr.P di Samping Rumah

created by : Indra
Hi nama saya Indra dari Medan. Saya mo cerita nih ini tentang pengalaman pribadi gue kejadian nya tahun 2007, saya lupa hari apa. Langsung ja gue cerita, begini ceritanya:

Pada waktu malam hari itu saya bertengkar sama orang rumah (Alias Istri gue), terus seperti biasa habis bertengkar biasanya ni kita tidur pisah, kebetulan kamar kita ada dua. Biasa kalo tidur kita di kamar depan, karena kita bertengkar saya tidur dikamar anak. Waktu itu anak saya masih kecil jadi tidur sama mamanya. Kebetulan kamar anak saya di samping nya ada jendela dan disamping kamar anak saya ada rumah kosong yang tidak ditempati selama hampir 5 tahun sama pemiliknya, jadi saya bisa lihat keluar. Langsung saja deh ke intinya.

Malam itu saya tidur sendirian dan karna panas dan haus saya bangun jam 2 pagi (saya tahu karna saya lihat jam). Kemudian saya ke dapur terus minum dan sampai di kamar saya gak bisa tidur karna perasaan gak enak. Tak tahunya pingin buang air, terpaksa buang air dulu. Selesai buang air saya kembali ke kamar. Ketika saya mo tidur saya lihat ke jendela kok ada bayangan putih di luar jendela.

Karena di luar ada cahaya lampu terus perlahan saya dekati jendela. Kebetulan jendela saya gak pasang tirai. Setelah saya pas di depan jendela saya perhatikan dengan seksama ternyata ada Mr. pocong pas didepan luar jendela saya lagi lihat saya, langsung saya mundur dan mengucap Allahhu akbar dan saya mengeluarkan jurus andalan saya, yaitu langkah seribu (WKWKKK).

Saya buka pintu kamar saya dan langsung menuju kamar depan tempat istri saya tidur. Kemudian saya buka pintu kamar eh ternyata di kunci istri dari dalam, langsung saya gedor tu pintu. Istri saya gak dengar juga langsung saya tendang tu pintu kamar prakkk tapi pintu kamar tak terbuka. Kemudian istri saya bangun langsung buka pintu terus tanya "Ada apa sih ribut malam malam?".

Tanpa komentar langsung saya tidur tutupi muka saya pake bantal istriku hanya geleng kepala. Esok harinya saya ceritakan kejadian semalam sama istri saya dan kemudian saya suruh istri saya panggil tukang urut. Tentu pembaca heran apa hubungannya tukang urut sama pocong, memang gak ada hubungannya. Masalahnya kaki saya keseleo waktu tendang pintu kamar tadi malam yang ternyata lebih kuat pintunya di banding kaki saya :)

Ok sekian dulu cerita dari saya

Saat Prakering

created by : Reiva 
hey aq Reiva .. ceritanya ini tentang msa2 aq prakerin wktu SMK thun 2010. nah ceritanya wktu itu aq lgi di tugasin nganter2 surat ke bagian2 yg ada di kantor itu, selesai aq ngnterin surat aq kmbali keruanganku tiba2 saat aq berjalan mnuju ruanganku ada yg nyanyi padahal semua kariyawan sedang rapat di luar kantor & tdak ada stu org pun yg berkeliaaran kcuali saya, jd aq pikir teman seruanganku sedang menyanyi. aq pun berjalan sambil mengoceh menuju ruanganku "duh... suara jlek aja nyanyi2 bkin kuping aq budek" stelah smpai ruangan aq pun langsung ngomel2 sm teman ku " duh mpid km tuh nyanyi lgu apaan sih jadul tau~~~ berasa aq di tahun 80an" temanku yg sedang asik bca koran tercengang & menatap qu "va km knp ngmoel2 ga jelas.. siapa jg yg nyanyi org dr tdi aq lg baca koran buat keliping kok.. huh~~ aneh bgt sih km, lagi pula ga mungkn bgt ada yg nyanyi semua karyawan kan lg pada rapat, kecuali pak satpam sm ibu koperasi, ibu koperasi jga ga mungkin nyanyi ". aq pun kaget & diam tanpa sepatah kata pun. Padahal jelas2 suara org menyanyi itu sngat terdengar keras dan aq pun mulai berfikir siapa orang yg menyanyi lgu jadul itu~~~~~ rasanya begitu aneh buat qu. Beberapa jam kemudian aq sedang bergurau canda tawa dngn temanku. Aq ditugaskan kembali untuk kebagian koprasi, aq pun bergegas kebagian koprasi sdngkn temanku tetap mmbuat keliping. Saat aq mnuju bagian koperasi aq melewati sebuah taman, aq rasa tidak pantas di sebut taman karena bentuknya tidak sedap di pandang & tidak indah! Aq pun terus berjalan menuju koperasi tiba2 aq mendengar suara anak kecil yg berlari2 sambil tertawa mengelilingi taman, aq pun menoleh ke arah taman itu tdak ada satu pun orang disana & suara anak kecil berlari sambil tertawa hilang dalm sekejap. Aq pun langsung berlari menuju koperasi dngn kondisi ketakutan. Hari esok telah tiba aq pun mencoba melupakan hr kemarin. tepat hari jumat jam 8 pagi aq duduk di pos satpam menunggu teman2 qu tp teman2 qu tak kunjung datang akhirnya aq masuk duluan ke gedung kantor, pada saat aq membuka pintu ruanganku aq mencium bau menyan yg sangat menyengat & aq pun memberanikan diri untuk tetap berada diruangan ku sampai teman & ibu pembimbingku datang. Tepat jam 2 kami sedang memproses surat2 masuk & keluar di dalam ruangan itu seperti biasa hanya ada aq & temanku (maklumi saja ibu pembimbing ku adalah seorang sekretaris Bpk. Kepala kantor tersebut jadi kami selalu ditinggal) kami berdua sangat serius mengerjakan tugas itu, tiba2 pintu yang begitu berat dan besar terbuka seperti ada orang masuk kami pun tidak menghiraukannya (kami beranggapan angin). tapi Lama kelamaan pintu itu membuat kami kesal bergerak dengan sendirinya dan suaranya pun begitu keras “krek… brug.. kreek Brugg” berulang2 malah suaranya tambah lbih keras dr sebelumnya. Kemudian aq pun teriak & membentak ke arah pintu tersebut “ Hey… bisa diem ga sih, kmi disini tuh lagi sibuk banyak kerjaan tolong diam jangn buat kami marah” tp pintu itu tetap saja membuat kami kesal akhirnya temanku pun ikut membentak tapi tetap sja pintu itu tdak berhenti. Akhirnya aq berjalan mnuju arah pintu & menutupnya dengan suara yg sangat keras lalu aq bilang “kalau berani .. hadepin aq lalu tampakkan wujud mu jangan Cuma bisa membuat kami marah” lalu tiba2 temanku jatuh kesakitan dan susah sekali untk berdiri badannya begitu lemas & dingn. Aq bingung entah apa yg terjadi, temanku menangis histeris otak ku susah untk berfikir bahkan berkali2 aq salah membaca ayat kursi. Akhirnya temanku izin pulang untk memulihkan kondisinya hamper 1 minggu temanku tidak masuk & teman ku sempat mengalami beberapa kejadian aneh & kesurupan di rumahnya setelah kejadian pintu itu

Sabtu, 26 Februari 2011

Mengejar Pocong Menangis

created by : Briandnezha 
Hy, aku Briand. Aku punya pengalaman seram ketika aku kecil dulu. Langsung aja ke cerita seramnya.

* Mengejar Pocong Menangis *

Tahun 1998 ketika aku br masuk SD kls 1.
Kampung aku waktu itu tiap malam di teror suara2 serta penampakan pocong menangis di tengah malam.

Asal mula munculnya pocong menangis ini ketika, salah satu warga kampung sebut saja Pak Misno meninggal dunia karena terjangkiti virus HIV AIDS.
Semasa hidup pak Misno terkenal sebagai orang berperangai kasar, suka mabuk2an, maen perempuan, dan sering di ketemukan sedang bermain judi di terminal oleh penduduk kampung.
Semua penduduk tak ada yang berani sama pak Misno. Pak lurah dan para tokoh agama di kampungku sudah berulang kali menasehati dia. Tapi emang dasar kalu jiwanya sudah di rasuki iblis selamanya tetap akan jd pengikut iblis ...

Kira2 hari rabu malam, pak misno di kabarkan meninggal di tempat pengasingannya di ujung kampung (dia mengasingkan diri karena malu sebagai pengidap HIV).

Warga yg selama ini merasa di rugikan atas kelakuan pak Misno semasa hidup tak ada yang datang melayat, selain masih dendam, ada jg yg enggan datang krn takut dekat2 sm orang pengidap HIV AIDS, meski orangnya udah meninggal.

Singkat ceritanya, jenazah pak Misno di mandikan, di kafankan, lalu di sholatkan di mesjid. Dan di makamkan kamis siangnya yang hanya di hadiri pak lurah dan orang2 yg masih mempunyai hati nurani untuk membantu menguburkan si Mayat (termasuk bapak saya yg ikut menguburkan pak Misno)

Jenasah telah di kuburkan, orang2 hendak meninggalkan kuburan 'Rumah Baru' pak Misno. Tiba2 terdengar bunyi gelegar suara guntur dilangit. Padahal cuaca siang itu lagi cerah banget.
Astaghfirullah, berbagai macam spekulasi muncul di benak masing2 yg ikut menguburkan jenazah pak Misno. Termasuk bapak ku.

Malam tiba, tepat malam jum'at.
Kampung yang sunyi tiba2 heboh dgn teriakan salah satu warga yg melihat ada pocong menangis melayang berputar2 di sekitar t4 pengasingan pak misno dulu.
Itu terjadi berulang2 tiap malam selalu gentayangan di seluruh pelosok kampung.
Kadang terdengar menangis di teras2 rumah penduduk kampung.

Warga yang semakin di cekam oleh teror pocong menangis berkonsultasi dgn para tokoh agama lalu merencanakan penangkapan pocong menangis malamnya kemudian.



Setelah diadakn perundingan, para tokoh Agama akan segera melakukan penangkapan pocong gentayangan yang sering meneror kampungku dan seisinya.
Lokasi penangkapan di lakukan di t4 bekas pengasingan pak Misno dulu sehabis shalat isya.

(Aku waktu itu pengen ikut melihat proses penangkapan pocong menangis itu tapi di larang bapak karena masih kecil dan aku ditinggal di rumah).

Sekitar pukul 10 malam, rasa penasaran ku semakin memuncak. Aku ingin sekali melihat bagaimana orang2 hebat itu menangkap pocong menangis peneror warga kampungku. Dan aku nekad keluar melalui jendela kamarku. Lalu mengendap2 agak jauh dari rumah.

Sudah agak jauh dari rumah, ku lihat kiri kanan sepi. Tak nampak batang hidung 1 manusiapun. Karena agak takut dengan suasana sepi di luar, aku lari sekencang kencangnya menuju t4 penangkapan pocong menangis, Yaitu t4 pengasingan pak Misno dulu yg berjarak kira2 300 meter dr rumahku.

Sampai sudah disana. Nafas ngos2an karena lari cukup jauh tanpa henti.
Eh, belum selesai ngatur nafas aku kaget.
Rumah yg aku tuju lengang, sepi, gelap tanpa cahaya lampu dan tanpa sebatang hidungpun manusia disana.
Kemana semua orang?? Katanya prosesi penangkapan tu pocong disini?? Dan bapakku mana gak kelihatan!

Belum selesai aku berpikir, tiba2 telingaku menangkap suara tangisan yg membuat bulu kudukku berdiri semua. Pandanganku terpaku pada sosok putih2 diatas atap yg menatapku dengan wajahnya yg menyeramkan penuh darah.

Sosok itu melayang mendekat kearahku.
Aku tak bisa lari. Kaki seakan terpaku ke bumi. Mulut terkunci, dan rasa takut semakin membuatku menggigil.

Semakin mendekat aku semakin mengenali wajah sosok pucat penuh darah. Wajah pak Misno!!
Lalu sosok itu berhenti kira2 5 meter dari tempatku. Dia lalu mengeluarkan suara tangisan dan badannya berguncang halus ke kiri kanan.

Setelah itu aku tak ingat apa2 lagi.
Pemandangan seakan gelap dan kabur.
Setelah sadar aku menemukan diriku berada di masjid di kelilingi Orang yg ku kenal, diantaranya adalh bapakku.
Bapak lalu memelukku dan menanyakan keaadaanku, aku baik2 saja. Tapi kepalaku agak sedikit pening.

Setelah itu aku demam n sakit selama hampir 1 minggu. Ketika sakit aku sering mimpi buruk tentang pak Misno dengan wajahnya yg menyeramkan.
Sakitku perlahan2 sembuh dan mimpi buruk itu lama2 hilang ketika aku di terapi oleh pak ustad kenalan bapak.

Setelah sehat, aku menceritakan pengalaman seramku itu pd bapak dan keluarga lainnya.
Dan apa jawaban bapak??
Ternyata malam itu lokasi penangkapan pocong itu di pindahkan ke kuburan pak Misno. Disana di bacakan doa2 untuk ketenangan pak Misno agar tenang di alam sana. Dan ternyata sosok pocong yg menyerupai pak misno adalah sosok jin kafir yg selama ini adalah perewangan pak misno. Jin itu berhasil di tangkap dan di kunci dalam tasbih pak ustad. Tasbih berisi jin kafir itupun kemudian di buang ke laut.

Semenjak itu suasana kampungku tal lagi mencekam. Dan tak ada lg gangguan pocong menangis.

Sekarang aku udah kuliah semester 1 di salah 1 PTN. Dan kisah masa kecil itu kan slalu teringat sampai kapanpun ...

Rumah Kosong Bekas Pembunuhan Massal


dikirim oleh :  Minto
HI Kenalin name gw Minto ini pengalaman gw waktu kelas 1 smp,waktu di Bandung ya tepatnya diLembang.

waktu itu gw sering banget nginep di rumah temen(kalo hari libur aja),nah sebut aja tmen gw ini si Riki. Di daerah rumahnya itu kalo gak salah di bandung,sukajadi. Dideket rumahnya itu ada rumah kosong yang udah gak ditempatin lagi konon dulunya tuh tempat adalah bekas pembunuhan massal, makanya penduduk sekitar itu kalo tiap malem pada takut ngelewatin tuh rumah. Rumornya sih pernah ada orang yang ngelewatin tuh rumah kira-kira jam 11 an malem gitu.tuh orang pernah ngeliat kuntilanak lagi terbang,tapi terserah kalian mau percaya atau gak,tapi awalnya gw gak begitu menghiraukan tahayulyang kaya gitu sampe ada kejadian gw si Riki pernah dikejar-kejar sama kuntilanak.gini ceritanya:

Jam 9 an malem kalo gak salah, gw ama si Riki ini lagi mau nyari makanan ke luar rumah. Terus kita ngelewatin tuh rumah, gw berdehem-dehem 3x(katanya sih nih cara buat permisi biar penunggunya gak keganggu).tapi sialnya kita baru aja mau berdehem-dehem si Riki ngeliat ada cewek lagi duduk didepan tuh rumah,ya kita coba buat nanya ke cewek itu

Mbak lagi ngapain" kata gw. tapi tuh cewe kagak ngerespon, tapi tiba-tiba dia ketawa cekikikan ya gw ama si Riki spontan lah kaget.

si cewe berdiri and langsung terbang ngedeketin gw ama si Riki. Gw ama tmen gw ngibrit menuju ke rumah si Riki eh tapi lama-lama rumahnya Riki makin jauh n terus jauh,si Riki jatuh and gw berhenti mau nolongin si Riki gak kuat buat berdiri jadi gw gendong aja, tapi pas gw udah sampe ke dalem rumah si Riki eh ternyata si dia udah ada didalem jelas dong gw heran dan yang lebih parah lagi, gw gak ngegondong apa-apa,terus gw nanya ke si Riki.

heh lo kok udah nyampe ke sini lagi bukanya tadi lo jatuh and digendong sama gw!!!'kata gw

hah lo yang sarap gw lari duluan and lo malah lari ditempat kaya orang bego udah tau gw sama lo dikejar setan!!"kata Riki.

hah masa terus yang gw gendong siapa!!!!"kata gw

oh iya yang tadi lo gendong tuh kunti!!"kata Riki

hah napa lo kagak nungguin gw, gw kira itu lo yang jatuh. makanya g gendong!!kata"gw

ha!!!ngapain gw nungguin orang yang ngegendong kuntilanak!!!"kata si Riki

jadi intinya gw pada malem itu ternyata gak lari kemana-mana and yang lebih parah lagi orang yang gw gendong itu bukan si Riki tenyata yang gw gendong itu ternyata kunti..disitu muka gw pucet banget...

sejak kejadian itu gw sakit selama seminggu. tapi setelah sembuh kalo hari libur gw masih tetep nginep dirumah si Riki sobat gw,tapi kalo nginep di rumah si Riki kalo laper gw gak pernah keluar buat nyari makanan keluar soalnya takut bro...

HANTU HOTEL TUGU MALANG

Published under Cerita Horor Jawa, Cerita Misteri, Tempat Berhantu
di Hotel Tugu ini kita masuk lobby, trus langsung bisa lurus ke halaman tengah dimana ada kolam renangnya. Kalo jalan lurus lagi ada semacam gang kecil. di sebelah kiri kalo ga salah dapur, tapi anteng banget, ga ada suaranya.
Di sibelah kanan ada 3 pintu. Pintu kedua n ketiga tu toilet. Pintu pertama adalah ruang rapat (katanya) walau lebih mirip seperti galeri seni. cuman suasananya gelap banget, emang lampunya jarang dinyalain.

Ruang tu punya lobby kecil yang ada kolamnya. Kalo kita lewati bentuknya seperti rumah-rumah cina di film-film silat yang ada bangunan n tamannya gitu. Begitu kita masuk, di tembok seberang ada 2 buah gambar lukis dipajang.

1. Gambar 2 cewek rangkulan n rokokan.
ni gambar auranya berat banget. kalo lo liatin terus trus lu pindah tempat, lo bakal kerasa diliatin terus. Tapi kalo pertama kali ga lo anggep ni lukisan, lo ga bakalan ngerasa diliat.
Trus tangannya aneh, kalo ada dua orang kan seharusnya tangannya 4 kan, nah coba itung sendiri. tiap orang pasti hasilnya beda-beda hehehe
Perna ada temen gw skeptik. dia motret lukisan tu pake digital camera. gi display gambarnya jelas banget. begitu dijepret trus di re-view lagi gambarnta bureng kaga karuan. Berulang kali dicoba sama aja. akhirnya dia percaya

2. Gambar suasana restaurant.
Di gambar ini ada gambar piano & pemainnya, penyanyinya n penonton. Gw merasa ganjil setelah ketiga kalinya kesono. Harusnya kan penyanyinya ngadep ke penonton, tapi ini malah membelakangin penonton, aneh kan ?
Trus gue deketin tu gambar, maksudnya mo liat dari deket, eh malah kelihatan anehnya.
Si piano player makin dideketin mukanya makin tersenyum hehehe. kalo lu menjauh ga bakal keliatan mulutnya, bahkan mukanya.
Beda lagi ama penyanyinya, makin lo deketin makin kabur gambar mukanya, kalo lu mundur malah bisa liat mukanya (bukan raut mukanya).
Lha yang penontonnya. (bukan. bukan berdiri sendiri.) penontonnya kalo dideketin malah kelihatan sepertizoom out sendiri hehehe asik ye ?
Jadi kalo lu deketin gambar ni penontonnya semakin keliatan jauh n penyanyi n piano man semakin keliatan deket, tapi mukanya berubah gitu.
Gw pikir gw minus jadi gw panggil temen gw tapi ga gw bilangin, eh, dia comment yang sama. nah lho.

Lanjut ke ruangan sebelahnya. ruangan ini ada lantai 2-nya. Kita ke lantai 1 aja dulu. di bagian luarnya ada patung Budha buesar n merah, tapi tangannya udah patah, mungkin karena beban, yang jelas bukan dipotong.
Aura terberat dan terjahat ada dari sini. yang gw bisa rasain cuman aura rasa marah aja.

Lantai dua kaga ada apa-apa, cuman kursi2 doang tapi auranya seperti 2 ato 3 kali gravitasi bumi. berat n sesak banget.

Di bagian belakang, kalo kita lewat gang kecil yang tadi, kita sampe ke restoran kecil. Disono ada etalase besar. Di dalemnya ada wayang cina. buanyak banget.
Pertama gw cuman liat-liat aja. tiba-tiba ada angin aura yang besar n kaya suara maya "Mau apa kamu disini" sambil marah. Gw kaga tau dari mana, akhirnya gw liatin satu per satu muka wayang tu. akhirnya gw nemu satu yang paling kuat diantara lainnya, n mukanya menghadap muka gw lagi. yang lainnya ngadep lurus. mukanya emang model marah gt.
Dalem ati gw jawab "ngga, cuman mau liat-liat aja. permisi". gw lanjutin liat-liatnya trus gw pergi.
Soalnya kalo gw langsung ngacrit pasti dikira takut, n dia jadi lebih kuat. Makanya gw aga lamain supaya keliatan ga takut n emang mau liat-liat.

Dari ruang ini kalo kita belok kanan ada ruangan lagi. ruang koleksi. Begitu kita lewat pintu kita disambur meja makan keluarga jadul, di tembok kiri-kanan banyak koleksi piring antik. Di sebelah kiri, sebelah pintu masuk ada gambar cewek. Gambar ini adalah gambar teraneh dalam hidup gw. pelukisnya juga pasti aneh. Masa gambar cewek dari belakang pake baju purih panjang, rambutnya puanjang n lagi nyisir rambutnya menghadap standing mirror. Persis kaya miss. kunti. Anehnya lagi kacanya tu miring, agak menghadap ke atas. tapi malah kelihatan mukanya cewek ini lagi tersenyum. Mukanya aneh, putih pucet kaya Orochimaru tapi gw tekesima ngeliatnya, kaya cantik gitu. Sesaat gw ngerasa matanya ngelirik ke gw. Tapi gw kaga ngerasa ada apa-apa di gambar itu.

Cukup segitu ? Tentu tidak.
Beberapa bulan kemudian gw mimpi ngeliat lukisan itu lagi di ruangan yang sama. Kali ini dia tersenyum. Waktu bangun, gw ngerasa bahwa si cewe tu kaya kepingin ketemu gw, kangen gitu lah.
Anehnya besoknya temen gw ngajak gw ke malang ke hotel tugu lagi. mo refreshing ama mo nunjukin temen dia keangkeran Hotel Tugu. Waktu gw ceritain mimpi gw, temen gw bilang mungkin gue ditaksir. sialan tu temen gw, jadi keder gw
Jadi deh gw ama temen2 gw ksono, n tempat pertama yg gw datengin si cewe tu. eh bener, rasanya lega banget ketemu doi. Gw ngrasa doi pengen ngomong sesuatu ke gw, jd gw tunggu terus di depannya, but nothing happen. Ya udah trus akhirnya gw balik pulang.

Beberapa bulan kemudian hal yang sama terulang lagi, gw dimimpiin, cuman kali ini mukanya sedih. Gw krasa ga enak. anehnya gw ngrasa seperti sahabatnya doi, akhirnya gw tanya temen gw "ga ke malang lagi ta ?", eh temen gw nyaut. "lho kok tau kalo aku mo ajak lu ke malang ?". Jreng.
Akhirnya berangkatlah lagi kesono.
Kali ketiga ini gw tungguin lg. ga lama ada petugas hotel nyamperin. nanya "mas, emang bisa yang gitu-gitu ?" Gw tanya balik "Emang di sini ada yang gitu-gitu ?" Petugas hotel itu cuman senyum tapi diem. Dia ngejelasin kalo gambar ini adalah gambar cucu pemilik barang2 koleksi (asli - pemilik pertama-). Dia meninggal tahun 1980an. gw langsung lega ternyata doi meninggalnya ga aneh2, akhirnya gw sudahin. gw pamit ame tu gambar. (bkan gambarnya seh, tapi "si halus") "Gw pulang dulu. kalo ada apa-apa omong gw mungkin gw isa bantu". Tapi sampe sekarang ga pernah muncul lagi. Terakhir gw kesana tu lukisan rasanya empty, ga ada isinya lagi. rasanya seperti makan roti tawar gitu. ga ada rasanya.
kalau mau liat foto2nya ada di sini misteri lukisan hotel tugu malang

"..SALAHKAH AKU??"

Q trbngund drie lelapQ..
Kemballi mnyadarie akan kesalahan yg bLum mmpu Q perbaiki..

Y Allah..
Hinakah drie'nii jikka ttp mmprthankan rsa'itu ?

Q tw..
T' sharus'a prsàan nii dha sbllm engkau mmbebaskanQ tuk mncintai'a..
Dan t' sharus'a kisah ni terjalin sbllm engkau benar" menghalallkan jllan ni..

Tapi yg t'Q tw..
"Mengapa hingga sad'nii aQ lhum mampu tuk mLpskan'a?

Bukan Q t'percaya akn janji-MU..

Q hxa t'mampu tuk mengingkari smua inii..

"SALAHKAH AKU?"

TAK SEJALAN

Tak sejalan

Tak pernah terfikir olehku.
Hadirmu membawaku dalam pesonamu.
Senyum manismu tak lepas dari bayang fikiranku.

Ku cintaimu dan Kau cintaiku.
Ku slalu bahagia bila ku didekatmu.
Hanya canda dan tawa yang kita hadapi bila bersama.
Namun,,

Tlah kita sadari.. Cinta kita tak sejalan dengan keadaan.
Cinta kita harus terhenti disini..

Hancur rasanya.
Menerima kenyataan ini hingga tak lagi dapat ku rasakan
Semua kenangan indah bersamamu dulu.
Kini ku harus terima dan menunggu keadaankan berbalik pada kita.
Dan ingatlah sayang.. ku kan tetap ada dan mencitaimu slamanya… 

manga one peace

semuax dapat qm temukan di komikfox.blogspot.com,,,,

manga naruto

buat kamu-kamu yang suka banget baca komik naruto, one piece nd pokoknya buat kamu yang suka baca manga , silahkan kunjungi blog di komikfox.blogspot.com, dijamin pasti seru,,,!!!
jangan lupa dikunjungi ,,,,,,  

buat kamu-kamu yang suka banget baca komik naruto, one piece nd pokoknya buat kamu yang suka baca manga , silahkan kunjungi blog di komikfox.blogspot.com dijamin gk bakalan nyesal deh,,, 

Kamis, 24 Februari 2011

silahkan tuliskan kata-kata cinta anda di bagian komentar, siapa tau aja bisa jd sumber inspirasi bagi para pembaca artikel ini…
sumber: http://ayatcinta.wordpress.com/author/ayatayatcinta/
=================================
Cinta hanya akan indah pabila berpondasikan kasih sang pencipta…. Karena Cinta berasal dari-Nya… Dan cinta yg paling utama adalah cinta kepada sang pencipta cinta

cerita curhat: ini adalah foto q saat pertama melaksanakan "pendi...

cerita curhat: ini adalah foto q saat pertama melaksanakan "pendi...: "ini adalah foto q saat pertama melaksanakan 'pendidikan sistem ganda (PSG)', di malang ,, bersama teman2 kenangan yg menjengkelkan tapi men..."
ini adalah foto q saat pertama melaksanakan "pendidikan sistem ganda (PSG)", di malang ,, bersama teman2
kenangan yg menjengkelkan tapi mengharukan ,,,!!!!